Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.
1) Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
2) Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
Secara umum, Sadiman (1993:16) menyatakan bahwa media mempunyai fungsi :
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3) Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film atau model;
a. Objek yang terlalu kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
b. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan Timelapse atau
High Speed photography;
c. Kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
d. Objek yang terlau kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram dan lain-lain; dan
e. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualisasikan lewat film, gambardan lain-lain.
4) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar.
5) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
6) Memberi ransangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
7) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
8) Pembelajaran dapat lebih menarik.
9) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
10) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
11) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
12) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
13) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
Comments